Aku + Kau = Cinta
Ada saat – saat terasa berat,
ketika segala yang kita miliki harus direlakan pergi:
teman sepermainan di masa kanak,
sederet pacar ketika remaja,
keluarga dan handaitaulan
--mereka tak lebih dari sahabat setia
di dalam kehidupan
Pada saatnya mesti kita tinggalkan
atau mereka meninggalkan kita
sejenak akan jadi kenangan,
selanjutnya saling lupa
Kita pun tahu,
cinta tak mampu meninggalkan keniscayaan itu
seluruh laku sepanjang usia, nyatanya,
sekedar upaya menggarit angka lahir dan mati
sembari mereguk air kehidupan
di dangau persinggahan
Selebihnya,
kita kembali ke pengembaraan panjang
Dunia adalah keterkucilan kita
Dan cinta,
yang tak selamanya memberi bahagia
bukan belati untuk menikam sepi
Ia benang yang menghubungkan kita dengan kerinduan,
jalan yang membawa diri ke hakikat sepi
tapi tak membebaskan jiwa dari labirin keterasingan.
Taken from :
Kelenjar Bekisar Jantan (Garba Budaya, 2000) by Sitok Srengenge.
Ada saat – saat terasa berat,
ketika segala yang kita miliki harus direlakan pergi:
teman sepermainan di masa kanak,
sederet pacar ketika remaja,
keluarga dan handaitaulan
--mereka tak lebih dari sahabat setia
di dalam kehidupan
Pada saatnya mesti kita tinggalkan
atau mereka meninggalkan kita
sejenak akan jadi kenangan,
selanjutnya saling lupa
Kita pun tahu,
cinta tak mampu meninggalkan keniscayaan itu
seluruh laku sepanjang usia, nyatanya,
sekedar upaya menggarit angka lahir dan mati
sembari mereguk air kehidupan
di dangau persinggahan
Selebihnya,
kita kembali ke pengembaraan panjang
Dunia adalah keterkucilan kita
Dan cinta,
yang tak selamanya memberi bahagia
bukan belati untuk menikam sepi
Ia benang yang menghubungkan kita dengan kerinduan,
jalan yang membawa diri ke hakikat sepi
tapi tak membebaskan jiwa dari labirin keterasingan.
Taken from :
Kelenjar Bekisar Jantan (Garba Budaya, 2000) by Sitok Srengenge.
Love this poem so much!!!